» » Hado Hasina (yang) Visioner

Hado Hasina (yang) Visioner

Penulis By on 31 January 2018 | No comments

Yamin Indas, wartawan senior Harian Kompas pernah menulis sosok Dr. Ir. H. Hado Hasina, MT di blognya dan menggelarinya sebagai pejabat Sulawesi Tenggara yang kreatif. (Baca di sini). Boleh jadi karena kreatifitas itu menjadikannya menapaki karier begitu cepat. Sebab di awal tahun 2003, ia masih tercatat sebagai Direktur Perencanaan di Kapet Bukari – Kawasan pngembangan Ekonomi Terpadu – Buton – Kolaka – Kendari, sebuah organisasi pengembangan kawasan di Sultra.

Empat belas tahun kemudian, tepatnya di hari Rabu Pagi – 31 Januari 2018, Hado Hasina dipercaya negara sebagai pejabat Walikota Baubau mengisi lowongan jabatan setelah masa bakti kepemimpinan Dr.AS.Tamrin, MH – Hj. Wd. Maasra Manarfa, S.Sos, M.Si yang berakhir di periode 2013-2018.

Yamin menggelari Hado Hasina sebagai pejabat yang kreatif, karena upaya dan keterlibatan langsungnya membantu percepatan sejumlah pembangunan lapangan terbang di Sulawesi Tenggara, Bandara Matahora di Wakatobi dan Tanggetada di Kolaka. Intinya Hado terlibat langsung dalam agar izin membangun kedua Bandara dikeluarkan Kementerian Perhubungan. Itu karena posisinya sebagai Kadis perhubungan Pemprop Sultra.

Tak hanya itu Hado selalu dilibatkan dalam sejumlah program pengembangan visi pembangunan di Sulawesi Tenggara, dari zaman Gubernur Ali Mazi, hingga dua periode kepemimpinan Gubernur H. Nur Alam. Ia benar-benar bersinar sebagai sosok konseptor-praktisi-sekaligus pejabat yang akademis.

Disebut akademis, sebab lulusan magister ITB yang dikenal dengan kajian ‘Evaluation of Butonite Mastic Wearing Course Mixture’ ini tak lelah pula memburu gelar akademiknya kendati disibukkan dengan berbagai rutinitasnya. Paling tidak, 27 September 2016 ia juga dinobatkan sebagai Doktor di bidang manajemen perencanaan di Universitas Negeri Jakarta, dan lulus dengan predikat cumlaude.

Banyak sematan selalu melekat di dalam diri pria Kaledupa kelahiran tahun 1963 ini, ketika seseorang berdiskusi dengannya. Gaya berbicaranya selalu bersemangat, terstruktur, dan humanis. Ia juga berani beradu argumen dengan siapa saja. Itu yang membuat Hado dikenal banyak orang sebagai pejabat cerdas, namun mampu menjadi pendengar yang baik.

Sayang, jabatannya sebagai walikota di Baubau hanya berbilang bulan, sebab diangkat di posisi itu untuk mensukseskan penyelenggaran Pilkada Baubau yang dihelat tahun ini dan puncaknya 27 Juni 2018.

Terkait dengan situasi politis ini, Hado sesaat usai dilantik menyatakan dirinya akan tetap profesional dan berusaha menjaga profesional ASN. Memang soal politik, Hado dikenal kurang piawai, bahkan namanya meredup di sisi ini. Paling tidak beberapa helatan politik, ia sama sekali enggan menyibukkan diri di politik. “Bukan passion saya di politik, saya ingin menjadi seorang profesional pada tugas yang dibebankan,” ungkapnya dalam beberapa kesempatan.

Memang teramat berlebihan, jika memberi klaim pada sosoknya sebagai seorang yang visioner, apalagi di Kota Baubau belum diketahui apa yang hendak dilakukannya dalam kurin waktu kepemimpinan yang teramat singkat. Tetapi paling tidak, banyak yang berharap Hado Hasina bisa menelorkan buah-buah pikiran briliannya.

Selamat Datang di Kota Baubau!
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
comments